Wednesday, November 2, 2011

Apakah ini BUDAYA Indonesia?

0 comments
Pembeli: Pak, ada Nangka?
Penjual: Nangka kosong De'.
Pembeli: Klo skitar sini yg jualan Nangka dmn ya Pak?
Penjual: Saya kurang tahu De', coba di sebelah. Ini saja De' Mangga atau Jeruk, baru datang.
Pembeli: (dlm hati: SEBELAH MATALU BETATO?!!! kiri lu jual beras, kanan lu jual sembako!) Terima kasih Pak, saya cari Nangka bukan Mangga.

Paling sebel ni sama orang Indonesia alias manusia bergelar WNI. Apa-apa takut tersaingi, jadi klo ada yg butuh info atau tanya-tanya. Jawabannya suka ga jelas. Lebih sering sih dijawab dng tidak tahu. Padahal feseslah, dia idup di sini lebih lama dari gw. Masa iya sih ga tahu siapa lagi yg jualan buah di mari.

Gw aja (klo anda ngejudge sombong silakan :p) yg pernah jadi kuli di satu merek, ga pernah tu bilang ga tau tentang merek lain kalo ada konsumen yang nanya merek lain. Malah gw tunjukin toko paling murah buat beli tu merek lain & tempet service lengkap dng nomor telepon.

Sunday, October 23, 2011

Tinggal Katakan "Saya belum mau pergi haji" Apa Susahnya?!

0 comments
Seharusnya di Indonesia sudah banyak orang yang menjadi haji. Tapi dengan berbagai alasan, khususnya uang & waktu, kita berkilah kenapa belum jua menjadi haji.

Jujur aja ni ya, bukan belum mampu, bullshit lah, jangan munafik jink. Tapi karena memang tidak mau!

Perlu diketahui oleh semua masyarakat Indonesia. Pemuda-pemudi Indonesia jebolan diploma seangkatan saya, pada usia 26th, itu sudah punya tabungan rata-rata 100jt. Jadi dari sisi sebelah mana beralasan belum punya uang, belum ada rizqi, belum ngising lah, belum cebok lah!!!

Terus kalau ada orang beralasan belum punya waktu, tinggal cuti 1 atau 2 bulan apa susahnya. Tidak diijinkan perusahaan, tinggal resign, mengundurkan diri, atau minta dipecat. Habis pulang haji, ya tinggal cari kerja lagi. Beres kan!

Perlu digarisbawahi, saya tidak mengajak untuk pergi haji dengan cara-cara di atas (alias nekad), tapi saya hanya ingin mengatakan "berhentilah beralasan". Nanti kalau bener-bener ga punya uang & waktu baru tau rasa. Jangan suka cari tumbal, tinggal katakan "saya belum mau" apa susahnya sih :p

Saturday, October 22, 2011

Pidato Menyambit Mahasiswa Bau

0 comments
Selamat pagi semua. Apa kabar? Semoga sehat semua ya, sehingga bisa menikmati masa orientasi ini dengan maksimal.

Dan juga saya ucapkan selamat datang di Jurusan Teknik Sensor.

Perkenalkan, nama saya ****. Akrab disapa ****. Jadi kalau nyari saya, bilang saja nyari ****, jangan nyari ****. Karena di kampus ini tidak ada yang kenal dengan nama ****. Percayalah, mantan dosen saja sampai sekarang banyak yang tidak tahu nama asli saya.

Saya angkatan **. Angkatan tua ya :D Dan saat ini, saya masih menjadi pengacara alias pangangguran loba acara :D Selain itu, di Jurusan Teknik Sensor ini saya masih aktif nongkrong sebagai Ketua Ikatan Alumni periode jabatan 2011-2014. Hebat kan??? Eit.., jangan pingsan dolo, ikatan alumni yang dimaksud tentu alumni pengacara juga. Alias alumni nu pangangguran tapi loba acara. Ha.. ha... ha..... ha.. haaaa....hhhhh

Sebagai mahasiswa baru, wajar bila rekan-rekan masih cicileupeungan. Deuk naon nya' aing didieu?

Tidak perlu ambil pusing. Jurusan Sensor ini adalah jurusan paling simple se alam dunya. Karena pada intinya, jurusan sensor ini adalah jurusan tantangan bagi kalian semua. Kalau bagi saya bukan tantangan lagi karena sudah alumni.

Ya, tantangan. Tantangan untuk membuktikan kepada diri sendiri, orang tua, orang sekitar, Indonesia, dan dunia. Bahwa kalian adalah orang yang berguna bukan segumpal sampah yang berdetak kencang dan bukan pula sampah yang bernyawa. Titik. Merdeka!!!

Tuesday, October 18, 2011

Sumpah, Cara Perekrutan Kuli Di Indonesia Memang Bodoh

2 comments
Benar-benar mutlak bodoh. Feses lah!!! Kenapa sih tes masuk kerja selalu dimulai dengan psikotes? Kenapa tidak langsung tes teknikal pekerjaan? (Lho kok gitu?) Ya iya dong, toh pada akhirnya, penentunya adalah tes teknikal pekerjaan. Meskipun nilai psikotes selangit, tetap saja akan gagal kalau teknikal pekerjaannya tidak memuaskan. Jadi ikutan psikotes adalah perbuatan sia-sia, kalau akhirnya gagal maning gagal maning. Tapi tidak ikutan psikotes juga salah karena pasti tidak boleh ikut ke tes berikutnya.

Saya benar-benar kecewa obesitas. Bagai mana tidak, baru kali ini skor psikotes saya adalah yang terbesar di antara para peserta tes. Bangga banget guwe. Belum pernah mengalami ini sebelumnya. Dan itu merupakan modal yang bagus untuk memelet hati user.

Ee.., tapi lain cerita. User datang dengan muka sepet, wawancara juga dengan muka yang sepet, dan mengakhiri wawancara juga dengan muka yang sepet pula. Yang pada intinya beliau meragukan kemampuan teknik saya. Hehehe.., hal itu wajar sih, karena saya memang tidak bisa menjawab pertanyaan teknikal dari dia. :D Dan di antara semua peserta tes, kali ini saya mendapatkan poin paling bawah.

Tapi ya itu tadi di paragraf-1. Kenapa tidak mulai dengan teknikal, kan lebih cepat proses penyaringannya. Dari pada teknikal di taruh di akhir-akhir. BUANG-BUANG WAKTU saya tahu!!!

Saturday, October 15, 2011

Soal Psikotes, Yang Ngaco Angkat Tangan :D

0 comments
Soal ini aye dapet dari sini. Berikut cuplikannya:


Menurut hasil perhitungan aye, soal tersebut tidak memiliki jawaban. Why? Karena jawaban yg benar adalah 8/27. Dan sudah dihitung pula menggunakan kalkulator scientific & excel hasilnya memang 8/27.

Tapi, kalau mau menggunakan perhitungan gaya bebas ("matematika milenium"), jawabannya adalah c. 2/3. Why?

Sebagai mana diketahui, (didalam matematika klasik) prinsip dasar penyederhanaan pecahan adalah mengalikan/membagi penyebut & pembilang dng angka yang sama. Dengan kata lain, penyebut & pembilang harus mendapat perlakuan yang sama.

Contoh: 2/4 bentuk sederhananya adalah 1/2 (pembilang&penyebut dikali 0.5)

Tapi prinsip ini (matematika klasik) tidak dapat menjawab soal di atas. Coba saja kalau tidak percaya :p

Untuk itu, harus menggunakan jurus "matematika milenium". Ingat, kata kunci dari penyederhanaan pecahan adalah penyebut & pembilang harus mendapat perlakuan yang sama. Nah, dalam "matematika milenium" tidak terbatas pada dikali/dibagi dng angka yg sama. Tapi lebih menekankan pada: yg penting penyebut & pembilang mendapat perlakuan yang sama. Caranya gmn? Salah satunya ialah pada pecahan ke dua (16/81) harus diakarkan terlebih dulu. Penyebutnya diakarkan & pembilangnya pun diakarkan. Cobalah :D

DON'T TRY THIS AT WORK!!!